Loading...

Flagellata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh dan Peranan dalam Kehidupan

Advertisement
Protozoa atau Protista mirip hewan dibedakan menjadi 4 macam kelompok berdasarkan alat geraknya, yaitu:
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai definisi, ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksi, contoh dan peranan Flagellata dalam kehidupan manusia. Untuk itu, silahkan kalian simak secara baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca.

Pengertian Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti “bulu cambuk”. Flagellata juga sering disebut sebagai Mastigophora. Kata “mastigophora” berasal dari bahasa Yunani yaitu mastig yang berarti “cambuk” dan phoros yang berarti “gerakan”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Flagellata adalah jenis Protozoa yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk (flagela).
Protozoa Flagellata (mastigophora): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh dan Peranan dalam Kehidupan
Flagellata merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan. Flagela pada Flagellata letaknya berada pada ujung anterior tubuhnya. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya dan mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma Flagellata dikelilingi oleh pelikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuh yang tetap.

Ciri-Ciri Flagellata
Flagellata atau Mastigophora mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Flagellata secara umum.
 Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum).
 Hidup bebas (soliter), Saprofit, parasit pada hewan dan manusia dan ada juga yang bersimbiosis mutualisme.
 Memiliki pelikel yang merupakan selaput fleksibel untuk melindungi dan memberi bentuk tubuh yang tetap meski tanpa struktur rangka luar.
 Bersifat mikroskopis, sebagian besar Flagellata tidak dapat diamati oleh mata telanjang (tanpa bantuan mikroskop).
 Pada umumnya memiliki bentuk tubuh oval, panjang dan bulat.
 Bersifat uniseluler jika hidup secara soliter atau multiseluler jika hidup berkoloni. 
 Ada yang memiliki mitokondria dan ada juga yang tidak.
 Tidak dapat membentuk sista.
 Habitat Flagellata sebagian besar adalah air tawar, air laut, tanah yang basah atau di dalam tubuh makhluk hidup sebagai parasit.

Klasifikasi Flagellata
Dilihat dari bentuk tubuhnya, Flagellata dibedakan menjadi dua macam, yaitu Flagellata berbentuk seperti tumbuhan yang disebut fitoflagellata dan Flagellata berbentuk seperti hewan yang disebut zooflagellata. Perbedaan kedua jenis Flagellata tersebut adalah sebagai berikut.
Fitoflagellata
Fitoflagellata adalah Flagellata yang memiliki plastida dan pigmen klorofil yang digunakan untuk melakukan proses fotosintesis sehingga fitoflagellatabersifat autotrof. Di lingkungan air, fitoflagellata berperan sebagai fitoplankton yang menyuplai makanan bagi organisme lainnya. Berdasarkan bentuk tubuh dan jumlah flagel yang dimilikinya, fitoflagellata dikelompokkan ke dalam tiga kelas yaitu:

1) Euglenoida
Euglenoida memiliki bentuk tubuh yang menyerupai gelondong dan diselimuti oleh pelikel. Euglenoida mempunyai satu atau dua flagela di bagian ujung anterior. Di bagian ujung anterior terdapat bintik mata yang berwarna merah yang mengandung pigmen karoten. Bintik mata tersebut berfungsi untuk melindungi daerah yang peka cahaya di pangkal flagela.

Anggota kelompok Euglenoida yang paling dikenal adalah Euglena viridis.  Euglena viridis banyak dijumpai di air tawar dengan ciri-ciri antara lain sebagai berikut..
 Memiliki ukuran tubuh 35-60 mikron 
 Ujung tubuh yang meruncing dengan satu bulu cambuk, sehingga dapat bergerak aktif dengan flagela. Gerakan tersebut disebut juga dengan gerakeuglenoid
 Memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) untuk membedakan gelap dan terang
 Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil yang digunakan untuk berfotosintetis. Ada juga Euglena yang tidak berkloroplas, seperti Astasia
 Makanan masuk melalui sitofaring yang menuju ke vakuola dan di vakuola tersebut makanan yang berupa organisme kecil akan dicerna. 

2) Dinoflagellata

Dinoflagellata memiliki bentuk tubuh yang bervariasi tetapi kebanyakan lonjong dengan warna yang kecokelatan dan kekuningan. Dinoflagellata merupakan penyusun plankton laut. Walaupun sebagian besar berhabitat di laut, namun ada juga yang hidup di air tawar. Dinoflagellata bersimbiosis di terumbu karang, ubur-ubur, anemon dan invertebrata lainnya. Flagelanya terletak di cekungan transversal yang mengelilingi tubuh.

Banyak spesies dinoflagellata kehilangan flagelanya dan tumbuh sebagai fase vegetatif yang non-motil (tidak bergerak). Contoh anggota dinoflagellata antara lain Ceratilum, Noctiluca milliaris, dan GymnodiniumNoctiluca milliaris kebanyakan hidup di air laut dan mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut.
 Memiliki dua flagela yaitu satu panjang dan yang satunya pendek 
 Melakukan simbiosis dengan jenis alga tertentu 
 Tubuhnya dapat memancarkan sinar yang terkena rangsangan mekanis. Kita dapat melihatnya pada waktu malam, ketika ombak memecah karang atau dayung memukul air laut, akan timbul cahaya yang berkilauan yang dihasilkan oleh Noctiluca. Peristiwa ini dikenal dengan nama bioluminesensi.

3) Volvocida
Volvocida umumnya berbentuk bulat dan hidup secara soliter atau berkoloni. Volvocida mempunyai 2 flagela. Dinding sel Volvocida tersusun atas selulosa. Contohnya anggota kelompok ini yang paling terkenal adalah Volvox globator. Ciri-ciri volvox adalah sebagai berikut.
 Koloninya terdiri ribuan individu yang bersel satu dan masing-masing memiliki dua flagela.
 Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma, dan kloroplas. 
 Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma yang membentuk hubungan fisiologis.

Zooflagellata
Zooflagellata adalah Flagellata yang tidak memiliki pigmen klorofil dan bersifat heterotrof. Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas tetapi kebanyakan bersifat parasit dengan bentuk yang menyerupai hewan. Beberapa contoh zooflagellata yang paling dikenal adalah dari spesies dari genus Trypanosomadan Leishmania. Berikut ini penjelasan lengkap kedua genus tersebut.
1) Tripanosoma
Tripanosoma memiliki tubuh pipih panjang seperti daun dan tidak membentuk kista. Trypanosoma hidup di dalam sel darah merah, sel darah putih dan sel hati tubuh vertebrata inangnya. Infeksi karena Trypanosoma disebut juga dengan trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma memiliki dua bentuk yaitu berflagela pada fase ekstraseluler dan tidak berflagela pada fase intraseluler.

Sebagian dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau mengisap darah manusia. Hospes intermedier (perantara) Trypanosoma adalah hewan-hewan pengisap darah seperti kutu tikus, lalat Tabanus, lalat tse-tse, lalat Glossina palpalis dan lalat Glossina morsitans. Contoh jenis-jenis Trypanosoma adalah sebagai berikut.
 Trypanosoma lewisi, hidup pada tikus, hospes perantaranya adalah kutu tikus.
 Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantaranya adalah lalat tabanus. 
 Trapanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak, hospes perantaranya adalah lalat tse-tse.
 Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense. Hewan penyebab tidur pada manusia ini mulanya ditemukan di Afrika, kemudian menyebar ke Asia. Hospes perantaranya adalah lalat Glossina palpalis untuk T. gambiense dan lalat Glossina mursitans untuk T. rhodesiense
 Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada anak-anak (cagas). Trypanosoma Cruzi ditemukan di daerah Amerika Tengah. 

2) Leishmania 
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah. Endotelium merupakan sel epitelum yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania adalah sebagai berikut.
 Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di Mesir, disekitar Laut Tengah dan India. 
 Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yang disebut penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia (daerah Mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan.
 Leishmania brasilliensispenyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika tengah dan Amerika Selatan. 

Cara Reproduksi Flagellata
Untuk Flagellata jenis fitoflagellata, bereproduksi melalui dua cara yaitu secara seksual dengan konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri. Sedangkan untuk Flagellata jenis zooflagellata, reproduksi terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur (longitudinal) sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.

Contoh dan Peranan Flagellata dalam Kehidupan
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Flagellata banyak yang hidup bebas di habitat tanah lembab, air, bersimbiosis, hidup di dalam organisme lain dengan hubungan mutualisme atau parasitik. Berikut ini beberapa contoh organisme Flagellata dan peranannya dalam kehidupan.
 Trichonympha dan Myxotricha
2 Jenis Flagellata ini hidup di dalam usus rayap yang membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah dirombak dan terurai menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan oleh rayap dan sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata. Dengan demikian terjalin simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).

 Trichomonas vaginalis
Bila ditinjau dari namanya, jenis ini menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak mempunyai stadium sista dan menyebar sebagai penyakit kelamin. Dapat juga menginfeksi dan menular pada pria yang menimbulkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalis dapat berpindah dari wanita pada ke pria melalui hubungan seksual.

 Giardia lamblia
Merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut.

Demikianlah artikel tentang pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksi, contoh dan peranan Flagellata (Mastigophora) dalam kehidupan lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, angka, kata maupun kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai berjumpa di artikel berikutnya.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru